Setiapmakhluk di alam raya ini memiliki rezeki sendiri-sendiri.
POSBELITUNGCOM -- Usai menunaikan ibadah haji, Ibrahim bin Adham berniat ziarah ke mesjidil Aqsa. Untuk bekal di perjalanan, ia membeli 1 kg kurma dari pedagang tua di dekat mesjidil Haram.
KisahSebutir Korma Yang jadi Penghalang Terkabulnya Do'a. SRIPOKU.COM - Usai menunaikan ibadah haji, Ibrahim bin Adham berniat ziarah ke mesjidil Aqsa. Untuk bekal di perjalanan, ia membeli 1 kg kurma dari pedagang tua di dekat mesjidil Haram. Setelah kurma ditimbang dan dibungkus, Ibrahim melihat sebutir kurma tergeletak didekat timbangan.
Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd. Ibrahim bin Adham Lahir di Balkh dengan nama Abu Ishak Ibrahim bin Adham pada tahun 168 Hijriah atau 782 Masehi. Ibrahim bin Adham merupakan seorang raja di Balkh yakni sebuah daerah tempat awal perkembangan ajaran Budha. Kisah Ibrahim bin Adham adalah satu kisah yang cukup menonjol di masa wal kesufian. Ibrahim bin Adham terlahir dari keluarga bangsawan Arab yang dalam sejarah sufi ia sangat dikenal karena meninggalkan kerajaannya dan memilih menjalani latihan pengendalian tubuh dan jiwa sama seperti yang dilakukan oleh Budha Sidharta. Dalam tradisi kesufian banyak menceritakan tentang tindakan keberanian, rendah hati, serta gaya hidupnya yang cukup bertolak belakang dengan kehidupannya semasa menjadi Raja Balkh. Dalam satu kisah setelah selesai menunaikan ibadah haji, Ibrahim bin Adham berniat ziarah ke masjidil Aqsa. Untuk bekal di perjalanan, ia membeli 1 kg kurma dari seorang pedagang tua di dekat mesjidil Haram. Setelah kurma ditimbang dan dibungkus, Ibrahim melihat sebiji kurma terletak didekat timbangan. Menyangka kurma itu bagian dari yang ia beli, Ibrahim memungut dan memakannya. Setelah itu ia langsung berangkat menuju Al Aqsa. Empat bulan setelah kejadian itu, Ibrahim tiba di Al Aqsa. Seperti biasa, ia suka memilih sebuah tempat beribadah pada sebuah ruangan dibawah kubah Sakhra. Ia shalat dan berdoa khusuk sekali. Tiba tiba ia mendengar percakapan dua Malaikat tentang dirinya. "Itu, Ibrahim bin Adham, ahli ibadah yang zuhud dan wara yang doanya selalu dikabulkan Allah Swt," kata malaikat yang satu. "Tetapi sekarang tidak lagi. doanya ditolak karena 4 bulan yang lalu ia memakan sebiji kurma yang jatuh dari meja seorang pedagang tua di dekat mesjidil haram," jawab malaikat yang satu lagi. Ibrahim bin Adham terkejut sekali, ia tersentak, jadi selama 4 bulan ini ibadahnya, shalatnya, doanya dan mungkin amalan-amalan lainnya tidak diterima oleh Allah Swt gara-gara memakan sebiji kurma yang bukan haknya. "Astaghfirullahal adzhim." Ibrahim beristighfar. Ia langsung berkemas untuk berangkat lagi ke Mekkah menemui pedagang tua penjual kurma. Untuk meminta dihalalkan sebutir kurma yang telah ditelannya. Begitu sampai di Mekkah ia langsung menuju tempat penjual kurma itu, tetapi ia tidak menemukan pedagang tua itu melainkan seorang anak muda. "Empat bulan yang lalu saya membeli kurma disini dari seorang pedagang tua. kemana ia sekarang ?" tanya Ibrahim. "Sudah meninggal sebulan yang lalu, saya sekarang meneruskan pekerjaannya berdagang kurma." jawab anak muda itu. "Innalillahi wa innailaihi roji'un, kalau begitu kepada siapa saya meminta penghalalan ?". Lantas Ibrahim menceritakan peristiwa yg dialaminya, anak muda itu mendengarkan penuh minat. "Nah, begitulah" kata Ibrahim setelah bercerita, "Engkau sebagai ahli waris orangtua itu, maukah engkau menghalalkan sebiji kurma milik ayahmu yang terlanjur ku makan tanpa izinnya?". "Bagi saya tidak masalah. Insya Allah saya halalkan. Tapi entah dengan saudara-saudara saya yang jumlahnya 11 orang. Saya tidak berani mengatasi nama kan mereka karena mereka mempunyai hak waris sama dengan saya." "Dimana alamat saudara-saudaramu ? biar saya temui mereka satu persatu." Setelah menerima alamat, Ibrahim bin Adham pergi menemui saudara-saudara pemuda tersebut. walaupun jarak satu dengan yang lainnya berjauhan, akhirnya selesai juga. Semua setuju menghalakan sebiji kurma milik ayah mereka yang termakan oleh Ibrahim. 4 bulan kemudian, Ibrahim bin Adham sudah berada dibawah kubah Sakhra. Tiba tiba ia mendengar dua malaikat yang dulu terdengar lagi bercakap cakap. "Itulah Ibrahim bin Adham yang doanya tertolak gara gara makan sebutir kurma milik orang lain." "Tidak.., sekarang doanya sudah makbul lagi, ia telah mendapat penghalalan dari ahli waris pemilik kurma itu. Diri dan jiwa Ibrahim kini telah bersih kembali dari kotoran sebiji kurma yang haram karena masih milik orang lain. Sekarang ia sudah bebas." Sahabat bacaan madani yang selalu dirahmati Allah Swt. dari kisah di atas dapat kita mengambil kesimpulan, bahwa Islam mendidik umatnya untuk selalu memakan makanan yang halal. Sebab dengan makanan dan minuman yang tidak jelas kehalalannya bisa menyebabkan doa tertolak. Mudah-mudahan kita selalu di jauhkan dari makanan dan minuman yang diharamkan maupun yang subhat. Aamiin.
Hikmah Sunday, 02 Apr 2023, 1652 WIB Kisah; Ibrahim dan Adham dan Sebutir KurmaOleh Syahruddin El FikriSahabat Rumah Berkah yang dirahmati Allah SWT, Scroll untuk membaca Scroll untuk membaca Kali ini kami akan menceritakan sebuah kisah atau cerita yang penuh hikmah. Betapa pentingnya kita menjaga makanan selalu halal, dijauhkan dari hal-hal yang syubhat dan diharamkan Allah SWT. Kisah kali ini mengenai sesosok ulama terkemua, dan ahli sufi. Berikut kisahnyaPada akhir musim haji, seorang sufi terkemuka yang bernama Ibrahim bin Adham turut menunaikan ibadah haji. Seusai melaksanakan rukun Islam yang kelima itu, dirinya ingin berziarah ke Baitul Maqdis, sekaligus melaksakan ibadah di Masjid Al-Aqsha, melanjutkan perjalanan, sambil mempersiapkan bekal, ia menyambangi sebuah pasar yang berada di sekitar pinggiran Kota Makkah. Ia membeli sejumlah kurma dari seorang kurma yang sudah berusia dilakukan transaksi dan membayar harga kurma yang sudah terbungkus rapi, sesaat ia melihat ada sebutir kurma yang tergeletak di bawah meja pedagang kurma tersebut. Ibrahim bin Adham mengira, itu adalah kurma yang terjatuh dari bungkusannya. Dan dengan tenangnya, ia memakan dan menikmati kurma semua kebutuhannya selesai dipersiapkan, Ibrahim bin Adham melanjutkan perjalanan menuju Masjid al-Aqsha Palestina. Dalam perjalanan yang memakan waktu cukup lama dan melelahkan itu, tibalah dirinya di Masjid Al-Aqsha dan sekitaran Baitul juga Humor Yang Menentukan Dewasa Seseorang itu adalah....Di sana, ia mengunjungi Qubbatus Shakra’ Masjid Kubah Batu yang berwarna keemasan, satu tempat favoritnya dalam berdoa di Baitul Maqdis tersebut. Ia khusyuk berdoa dan berzikir kepada Allah SWT. Dalam zikirnya, ia mendengar ada suara percakapan. Ia mencari ke sekelilingnya, namun tak mendapati ada orang lain selain dirinya. Dalam riwayat, pihak yang bercakap-cakap itu adalah dua orang malaikat itu berdialog tentang sosok Ibrahim bin Adham. “Hei, itu Ibrahim bin Adham,” kata malaikat yang pertama. “Iya, betul. Seorang sosok saleh yang doanya selalu dikabulkan,” timpal malaikat yang lainnya. doa tertolak doa terkabul doa dikabulkan penyebab doa tertolak doa ramadan doa ramadhan ibrahim bin adham dan kurma se Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini Menebar Ukhuwah Meraih Berkah. Informasi [email protected]
Hikmah Sunday, 02 Apr 2023, 1652 WIB Sang pemuda tersenyum. “Tak apa, wahai syekh. Saya rela dan ikhlas, semoga itu menjadi amal ibadah orang tua saya,” katanya.“Tapi,” lanjut anak muda itu, “saya tidak tahu apakah saudatara saya yang lainnya juga mengikhlaskannya. Saya memiliki 11 orang saudara, dan mereka semua adalah ahli waris yang punya hak sama dengan saya. Saya tidak berani mengatasnamakan mereka semua seorang diri,” ujar anak muda itu.“Baik, dapatkah kau memberikan alamatnya, saya akan menemui mereka satu persatu,” jawab Ibrahim bin Adham. Scroll untuk membaca Scroll untuk membaca Akhirnya, satu persatu, Ibrahim bin Adham mendatangi anak-anak dari pedagang kurma yang telah wafat itu untuk meminta keikhlasan atas sebutir kurma yang dimakannya. Dan semua anak pedagang tua yang ditemuinya, ikhlas dan ridha atas apa yang terjadi. “Kami semua, anak-anak dari ayah kami, pedagang kurma yang sudah wafat, merelakan dan mengikhlaskannya,” ujar anak-anak dari pedagang kurma tersebut. Mereka semua bersepakat untuk menghalalkan sebutir kurma milik ayah mereka yang dimakan oleh Ibrahim secara tidak bin Adham bersyukur akhirnya sebutir kurma yang tidak halal’ dulu, kini sudah halal. Dan ia berharap, dengan restu dan keridhaan dari seluruh anak-anak pedagang kurma tersebut, doa-doanya Kembali dikabulkan Allah sekian lama, Ibrahim bin Adham kembali melakukan perjalanan ke Palestina, menuju Baitul Maqdis. Dan seperti sebelumnya, ia memilih tempat di bahwa Kubah As-Sakhra’ untuk berdoa dan berzikir kepada Allah SWT. Hingga tak lama kemudian, ia kembali mendengar dialog tentang dirinya dari dua malaikat yang dulu pernah membicarakannya.“Itu adalah Ibrahim bin Adham yang doanya tertolak gara-gara makan sebutir kurma milik orang lain,” kata malaikat kedua memberitahukan kepada malaikat pertama.“Oh, tidak,” kata Malaikat pertama. “Sekarang doanya Ibrahim bin Adham, telah terkabul Kembali, sebab dirinya telah mendapat penghalalan dan keridhaan dari ahli waris pemilik kurma itu. Jiwa dan hati Ibrahim kini sudah bersih kembali dari sebutir kurma haram yang ia makan tanpa seizin pemiliknya," jawab malaikat hal itu, Ibrahim bin Adham tersadar dari zikirnya, dai ia sangat berbahagia karena doanya telah dikabulkan Allah A’lam. doa tertolak doa terkabul doa dikabulkan penyebab doa tertolak doa ramadan doa ramadhan ibrahim bin adham dan kurma se Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini Menebar Ukhuwah Meraih Berkah. Informasi [email protected]
kisah ibrahim bin adham dan sebutir kurma